TERUNTUK SEMUA YANG MENGENALKU, BIARKAN AKU MENJADI PEREMPUAN DENGAN CARAKU SENDIRI





TERUNTUK SEMUA YANG MENGENALKU, BIARKAN AKU MENJADI PEREMPUAN DENGAN CARAKU SENDIRI

Menjadi manusia berarti harus siap menjadi makhluk sosial, karena konon katanya kita tidak bisa hidup sendiri. dan saya pribadi mengamini hal tersebut, meskipun sebenarnya saya bisa dikategorikan kedalam golongan makhluk introvert.. eits jangan salah paham dulu ! jangan kalian langsung mengartikan orang introvert itu tidak punya teman, dia gak mau bersosialisasi dan lain sebagainya, tidak begitu sayangkuuuh.. mari kita tidak menambah daftar sifat negatif yang seolah sudah menjadi “label” orang intorvert ini. mungkin memang iya aku cerewet dan banya omong, tapi tidak lantas itu  dijadikan landasan penolakan bahwa diriku sebenarnya bukan orang introvert. Jujur saya tipikal orang yang sulit untuk bersosialisasi, bakalan sulit ketika berada dilingkungan baru, bahkan nihyaa saking introvertnya aku sampai mikir lima kali buat nyapa teman yang gak deket-deket amat saat papasan di pertigaan fakultas kampus yang sering dibuat nongky-nongky itu.
Disini aku gak bakal bahas terkait dengan sifat introvertku, sekedar pemberitahuan saja, eh astagfirullah sekadar maksudnyaaa, duhh bisa disalahin Ivan Lanin nih kalo ketahuan ( cem kenal aja sih naaan ?!!!!!) tapi lebih kepada ungkap rasa alias curcolll biarkan aku menjadi diri sendiri yang kebetulan ditakdirkan sebagai perempuan ini dengan caraku sendiri pula. Biarkan aku berekspresi sesuka hati, asalkan tidak merugikan, asal tidak melanggar batas aturan dan norma yang berlaku. Karena aku tipikal orang yang masih memegang teguh aturan dan norma yang berlaku, eits tapi bukan aturan dalam  budaya patriarki yang sudah mendarah daging lohya maksud aku. Biarkan aku tetap mengeluarkan pendapat meskipun bagi kalian itu konyol, yang perlu kalian lakukan adalah memberikan penjelasan kalau saya keliru dan mengur ketika saya salah bukan kemudiaan menutup ruang atas diriku. Memboikot segala bentuk akses publik untuk diriku, seperti berpendapat, berargumen dan mengambil keputusan.
Siapapun kamu, sedekat apapun kamu dengan sesorang kamu tidak tahu dia lebih banyak daripada dia meraba dirinya sendiri. jangan sok menjadi hakim kehidupan orang lain, kamu hanya menjadi bagian dari secuil kehidupannya. Seringkali saya selalu ditegur teman “ahh kamu tuh sibuk apa sihhh, gak punya keahlian apa-apa gitu kok. Paling setelah kuliah atau ngacara juga tiduran dikos” aku Cuma senyum aja ketika ada orang yang mengatakan hal tersebut kepadaku sembari dalam hati ngedumel berujar ‘nih orang gatau apa-apa tapi sok tahu aja ya, hehe’ kalian gak bakal tahu apa yang dihadaapi sesorang itu, tidak lantas ketika dia selalu tersenyum dan riang gembira hidupnya santai alias selow saja bisa jadi ia tengah mencobaa menghibur diri sendiri dengan tersenyum dan memberikan kebahagiaan untuk kalian. Bisa jadi ketidaksibukannya dia karena ingin menarik diri dari segala aktifitas yang membuatnya tetap berpikir dikarenakan pikiran di otaknya sudah overload. Uang jajan bulanan yang belum jua dikirim, masalah dengan pacar, atau mungkin ada segudang masalah yang memang sedang menghampirinya. Tidak, kalian tidak akan pernah tahu. Apapun itu tidak semua orang mau membagi masalahnya kepada orang lain, meskipun itu teman dekat sekalipun. Ada banyak orang yang dia ingin memendam masalahnya sendiri, dia hanya meminta waktu dan ruang untuk sendiri, dia hanya minta dimengerti tanpa harus merecoki dan saya sebagai pribadi introvert yang kebetulan ditakdirkan sebagai perempuan ini masuk kepada bagian yang terakhir. Saya ingin sendiri ketika ada masalah, ingin dimenerti tanpa harus merecoki.
Ada satu teman di organisasi yang melabeli aku dengan julukan ‘baper’ wes pokoke aku ki baperan. Baperan tulen ! agak jengkel juga ketika mendapat prediket tersebut, seolah dia ingin mengatakan “jangan becanda dengan dia, baperan ! sebagaimana yang aku katakan diawal bahwa kamu tidak pantas untuk menjadi hakim sesorang, kamu hanya tahu secuil dari kehidupannya apalagi ini yang ketemu pas kebetulan ada acara bareng saja. Hadehh meskipun sebenarnya kata baper tidak selalu berkonotasi negatif.  Baper itu menurut pendapat admin pribadi sihh bole-bole ajaa yaa selama sesuai dengan batas dan tempatnya. Kamu baper berarti kamu berhati lembut ! dahh diambil sisi positive nya saja. Bukankah kita harus menjadi manusia apalagi perempuan yang senantiasa berpikiran positive ?
Sebentar, sebentar ini kok omonganku ngawur, ngawurrr. Eh maksudnya tulisanku kok gaada ujung dan meeting pointnya gini sihhh !1!1!! ssbel akutuhh kenapa gabisa apa-apa bahkan nulis diary elektronik kek gini aja masih blepotan. Oke serius,
Inti yang ingin saya sampaikan disini adalah, biarkan saya menjadi perempuan dengan caraku sendiri. menjadi perempuan yang lebih suka menulis diary elekronik lewat story wassap maupun twitter, menjadi perempuan yang wajahnya standar bawah namun tetap pede membicarakan skincare, lipstik dan bahkan melukis alis. Biarkan aku menjadi perempuan dengan caraku sendiri yang ingin menumbuhkan budaya baca dan memulainya dengan membaca berita-berita di media daring. Biarkan aku menjadi perempuan dengan caraku sendiri yang ingin tahu dan membaca lebih banyak tentang dunia femnisme. Biarkan aku menjadi perempuan dengan caraku sendiri membaca buku-buku yang ingin aku baca meskipun tak bisa menganalisis sedalam analisa kalian semua, aaku baru belajar untuk itu. Biarkan aku menjadi perempuan dengan caraku sendiri yang suka bersosial media dan suka membuat caption-caption gaje, biarkan aku menjadi perempuan dengan caraku sendiri yang tidak pernah turun ke jalan, tetapi mempunyai mimpi untuk bisa membawa suatu perubahan. Biarkan aku menjadi perempuan dengan caraku sendiri yang meskipun tidak pernah audiensi kesana-kemari akan tetapi selalu punya niatan untuk membantu sesama dan ikut andil serta dalam mensukseskan suatu program ramah lingkungan dengan tidak memakai sedotan saat minum es. Maka, biarkan aku menjadi perempuan dengan caraku sendiri, dengan ekspresi yang ingin aku tuangkan dari hati, dengan pendapat yang ingin aku utarakan, dengan skincare yang selalu ingin aku beli, dengan buku yang ingin aku miliki. Tolong, jangan halangi aku. Bairkan aku menjaid perempuan yang bergerak dengan caraku sendiri, tanpa ada standartdan judmen dari kalian semua
Tapii..
Ketika aku salah, maka tegurlah aku
Ketika aku keliaru, maka nasehatilah aku
Ketika aku sudah merasa besar kepala, maka tundukkanlah aku
Kalian memang tidak boleh menghakimi sekehendak hati kalian, tapi kalian jangan meninggalkan teman kalian, aku masih  butuh kalian.
Teruntuk kalian, bagaimana menjadi perempuan menurut definisi kalian ? yukk sharingg


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Yang Menghidupkan

Al-Baqoroh 286 : Sepenggal Surat Cinta Untuk Hamba Yang Terluka

Kamu Berhak untuk Menjadi Perempuan yang Kamu Inginkan!