Postingan

Memeluk Gagal Dalam 848 Kata

  * * * (1) Saya sudah terbiasa terjatuh dan menangis dalam menghadapi realita kehidupan. Saya terbiasa dengan kekecewaan dan segala kemungkinan yang hadir. Akan tetapi, jika itu menyangkut kegagalan dan ketidakberhasilan kenapa selalu ada jeda yang menyakitkan?      Didalam hidup, saya selalu memasang standar tinggi untuk setiap hal yang saya lakukan. Saya berusaha menunjukkan dan mengupayakan segala hal baik yang bisa dilakukan. Sedari kecil jiwa kompetitif dan ambis seperti sudah menjadi bagian dari diri. Lebih tepatnya, perasaan untuk bisa bersaing itu muncul lantaran lingkungan yang tidak memberikan validasi . Akhirnya saya berusaha dengan keras agar diterima di lingkungan keluarga besar.  Jika saya tidak bisa mengikuti standar presensi yang mereka ciptakan karena saya tidak cantik, maka saya menciptakan standar lain yang bisa bersanding dengan pemilik kecantikan.  Pada tingkat sekolah dasar saya membuktikan hal tersebut. Saya berturut – turut berh...

Al-Baqoroh 286 : Sepenggal Surat Cinta Untuk Hamba Yang Terluka

  Pati, Jum’at 1 Oktober 2021 Dibuka dengan Al-Kahfi   Al-Baqoroh 286 : Sepenggal Surat Cinta Untuk Hamba Yang Terluka     Bulan Oktober sudah resmi menyapa per jumat pagi ini. Dan per hari ini juga menjadi pertanda bahwa tahun 2021 yang kita jalani akan segera usai dalam kurun waktu tiga bulan. Betapa waktu yang singkat namun penuh liku. Di sepertiga akhir tahun ini mungkin sebagian dari kita akan disibukkan dengan pembukuan kantor, target kelulusan dan segala hal tentang keduniawian. Betapa waktu yang membiru untuk memenuhi dan melengkapi target yang telah tersusun di awal tahun. Tujuh bulan sudah saya menjalani tahun 2021 dengan langkah yang gontai namun kuat. Perasaan yang lemah namun bertahan. Hati yang rapuh namun tenang. saya ingin mengatakan bahwa saya menjalani tahun ini dengan takdir yang terasa berat dipikul. Hamdalah, saya tetap bisa melaluinya. Saya yakin, bahwa banyak diantara kawan semua yang melalui tujuh bulan berjalan dengan derai ai...

Mereka Yang Menghidupkan

  MEREKA YANG MENGHIDUPKAN   Tuhan tak pernah salah dalam menuliskan takdir, dan manusia tak pernah lelah dalam memperjuangkan takdirnya Nandia-2020 Tahun 2020 akan berakhir dalam hitungan hari . Separuh lebih perjalanan dua ribu dua puluh kita semua lalui dengan rasa harap-harap cemas, khawatir, ketakutan dan masih banyak hal lainnya. Bagi saya pribadi, 2020 seperti tahun yang memang tidak diciptakan untuk saya lalui. Banyak kesedihan yang saya alami ditahun ini. Kesedihan saya sampai kepada angan saya untuk tertidur sepanjang tahun kemudian membuka mata saat semua sudah berjalan dengan baik. Saat hatiku sudah bisa menerima segala kenyataan yang hadir dalam episode kehidupanku. Hampir sepuluh bulan semenjak kasus pertama covid-19 mencuat di Indonesia, saya menjalankan anjuran pemerintah untuk tetap dirumah saja. Selama masa-masa at home ini tidak banyak yang saya kerjakan, akan tetapi ada satu hal yang akan saya bagikan kepada teman-teman semua. Saya tidak akan berbicara m...

Ketika Hidup Kembali Mengajarkanku Cara Untuk Tersenyum

Ketika Hidup Kembali Mengajarkanku Cara Untuk Ter senyum Selamat menjemput hari baru bagi jiwa-jiwa yang pernah merasakan kepenatan, keputusasaan dan tenggelam dalam imajinasi suram. (Nandia-2020) Saya seorang perempuan yang sudah menginjak usia 20-an. Selama rentang waktu itu banyak hal yang telah saya lalui dalam kehidupan. Tentang perjuangan untuk hidup, perjuangan untuk bersekolah dan perjuangan untuk menyalakan bara api harapan semua orang dipundakku. Aku belum sampai pada semuanya. Langkahku baru selesai pada satu titik, untuk kemudian melanjutkan titik yang baru. Sebagai seorang perempuan biasa saja. Saya selalu menekankan bahwa saya memang perempuan biasa, bukan karena ingin dipuja. Faktanya memang seperti itu. Sedari kecil, jika kalian membaca tulisan-tulisan saya di blog ini kalian akan menemukan bahwa saya selalu berada dilingkungan yang berbeda dengan kapasitas diriku sebagai manusia. Entah dari penampilan, kekayaan bahkan kecerdasan. Pada kesempatan kali ini, say...

Kamu Berhak untuk Menjadi Perempuan yang Kamu Inginkan!

Kamu Berhak untuk Menjadi Perempuan yang Kamu Inginkan Oleh : Nandia  Selain kecantikan, ternyata ada beberapa standar khusus yang diterapkan budaya patriarkal kepada perempuan. Lingkungan masyarakat yang membentuk suatu pola pikir bahwa perempuan harus seperti ini dan seperti itu adalah bentuk kontruksi sosial yang saling bertimpangan. Ada banyak sekali hal yang kita temukan di kehidupan sehari-hari yang mengatakan bahwa perempuan tidak boleh seperti ini, seharunya perempuan tidak boleh begitu.  “Jadilah perempuan kalem, anggun, biar laki-laki suka” “Perempuan itu harus bisa masak, karena nanti akan jadi ibu rumah tangga” “Suami itu butuh masakanmu, bukan bibir merah merona balutan lipstikmu itu”  “Jangan pinter-pinter, nanti laki-laki pada takut loh sama kamu”  “Jangan galak, ntar gaada yang mau loh” “Perempuan itu gaboleh pulang malam, gak boleh ketawa ngakak, harus pemalu” “Jangan membantah, laki-laki tidak suka dibantah” ...