Ketika Hidup Kembali Mengajarkanku Cara Untuk Tersenyum

Ketika Hidup Kembali Mengajarkanku Cara Untuk Tersenyum

Selamat menjemput hari baru bagi jiwa-jiwa yang pernah merasakan kepenatan, keputusasaan dan tenggelam dalam imajinasi suram.

(Nandia-2020)

Saya seorang perempuan yang sudah menginjak usia 20-an. Selama rentang waktu itu banyak hal yang telah saya lalui dalam kehidupan. Tentang perjuangan untuk hidup, perjuangan untuk bersekolah dan perjuangan untuk menyalakan bara api harapan semua orang dipundakku. Aku belum sampai pada semuanya. Langkahku baru selesai pada satu titik, untuk kemudian melanjutkan titik yang baru. Sebagai seorang perempuan biasa saja. Saya selalu menekankan bahwa saya memang perempuan biasa, bukan karena ingin dipuja. Faktanya memang seperti itu. Sedari kecil, jika kalian membaca tulisan-tulisan saya di blog ini kalian akan menemukan bahwa saya selalu berada dilingkungan yang berbeda dengan kapasitas diriku sebagai manusia. Entah dari penampilan, kekayaan bahkan kecerdasan.

Pada kesempatan kali ini, saya ingin bercerita kepada siapapun yang membaca tulisan ini. Siapapun, karena saya menulis hanya ingin bercerita dan semoga saja ada sedikit hal yang bermanfaat yang kalian dapatkan dari tulisan ini.

Hari-hari sebagai perempuan biasa saya lalui dengan penuh perjuangan (versi diri saya sendiri). Entah bagaimana ceritanya, sedari kecil, dilingkungan sekolah, saya selalu dikelilingi oleh teman-teman yang lebih daripada diriku. Teman-teman yang berpenampilan menarik, teman-teman yang memiliki kapasitas otak diatas diriku. Teman-teman yang memiliki pengalaman yang berlipat dibandingkan dengan aku. Lingkungan seperti ini selalu saya dapatkan semenjak berada dibangku pertama sekolah sampai pada bulan Juli kemarin saya dinyatakan lulus dari perguruan tinggi.

Keadaan lingkungan yang seperti itu, diakui atau tidak membentuk satu mental tersendiri dalam diriku. Pada akhirnya, saya hanya bisa menjadi seorang perempuan yang berjiwa introvert. Pada akhirnya, lingkungan yang seperti itu membuat saya menjadi perempuan yang terbiasa bergumam i’am okay, meski pada kenyataannya saya tidak benar baik-baik saja. Pada akhirnya lingkungan yang seperti itu mengajarkan saya effort lebih untuk mendapatkan semua yang kuinginkan. Baik pertemanan, cita-cita dan hal lainnya. Keadaan lingkungan memang megajarkan saya banyak hal. Saya bersyukur karena berada dilingkungan yang seperti itu. Meski, dilain kesempatan terkadang saya juga ingin mengutuk diri sendiri.

Apa yang bisa kita lakukan selain bersyukur ?

Berjuang ?

Atau bertahan dengan rasa sakit ?

Alih-alih memilih bertahan dengan rasa sakit, saya mengambil opsi untuk bersyukur dengan deraian air mata. Saya memilih bersyukur lantas tidak berpangku tangan. Meskipun, sebagai perempuan saya memiliki berjuta kekurangan dibandigkan dengan teman-teman saya. Akan tetapi, saya selalu berjuang untuk setidaknya bisa sampai pada satu titik yang terlihat mustahil dimata saya sendiri. saya tidak pernah ingin berada pada pencapaian teman-teman saya. karena, bagaimanapun saya tidak akan bisa. Ada tembok besar yang menghalangi, bukan menyoal usaha. Lebih daripada itu. Hal yang semua orang tau, tapi memang tidak ada gunanya dibicarakan. Saya tahu, bahwa tidak ada gunanya membandingkan achievement kita terhadap orang lain. Tidak ada guna kita selalu melihat keatas. Hal yang lebih penting adalah kita melihat diri kita sendiri dan melihat kemustahilan versi kita untuk kemudian mewujudkannya. Dan untuk hal ini, setiap orang memiliki kemustahilan yang berbeda-beda.

Kemustahilan versi diriku sendiri adalah saya bisa berada pada satu titik ini. saya bisa menyelesaikan masa studi saya yang empat tahun lalu terasa mustahil saya perjuangkan. saya bisa berkenalan dengan kalian semua yang membaca tulisan ini. Saya haqqul yakin kalian yang membaca tulisan ini mengenal saya, setidaknya save kontak saya di aplikasi wassap, dan karenanya saya ucapkan terimakasih J. Saya bisa menikmati masa muda saya dengan berbagai aktivitas tanpa menganggu orang lain. Kemustahilan itu saya rangkum dalam bentuk perjuangan versi diri saya sendiri. rasanya, terlalu munafik jika saya membandingkannya dengan orang lain.

Siapapun kamu, rasanya memang sebagai manusia berjuang dan ingin mendapatkan sesuatu adalah hal yang biasa. Akan tetapi, tidak biasa jika kamu terpuruk didalamnya lantaran pencapaianmu tidak sama dengan teman-temanmu. Mungkin, jika kamu seusia saya, beberapa dari temanmu sudah dinyatakan lulus, beberapa dari mereka bahkan ada yang sudah bekerja, menikah bahkan sudah memiliki kehidupan matangnya sendiri. Saya tidak ingin menasehati, saya hanya ingin menyemangati diri saya sendiri bahwa setiap orang punya jatah mekarnya masing-masing. Musim bunga itu bergantian, dan semua bunga itu selalu indah bagi penikmatnya. Begitupun dengan kamu, kapanpun waktu kamu, akan selalu ada orang mendukung dan senang dengan sekecil apapun pencapaianmu. Orang tua misalnya. Karenanya, tetaplah bertahan, tetaplah kuat untuk orang-orang yang ingin melihat kamu mekar diwaktu yang tepat J

Selalu ada hal kecil yang membuat kamu tersenyum. Dan dunia selalu mengajarkan kamu untuk senantiasa tersenyum, meskipun dengan paradoks kehidupan yang dihadirkannya. Terkadang, getirnya hidup yang dilalui juga bisa dicari alasan untuk mengembangkan senyum, meski itu terasa sakit. Sejatinya hidup adalah perjuangan dan disetiap perjuangan selalu ada hal menggelitik yang ingin kita tertawakan. Ketika saya mengingat semua yang terjadi dalam hidup saya, rasanya ingin menangis dan mengumpat. Lantas, ketika saya berpikir untuk menyederhanakan segala sesuatunya saya menjadi memiliki berjuta alasan receh untuk tersenyum. Bagi saya ini adalah sebuah cara untuk bersyukur tanpa melihat kesusahan orang lain, melainkan meraba pada kekurangan diri sendiri. Salah satu penyederhanaan masalah hidup saya yang membuat saya tertawa terbahak-bahak bahkan hingga tulisan ini saya buat adalah pengalaman gagal wisuda yang menimpa saya dan beberapa kawan lainnya. Bagaimana tidak, saya terdaftar sebagai wisudawan yang memiliki kartu wisuda dan mendapatkan jatah kursi, bahkan saya juga memiliki draft dan nomor ijazah pada halaman akademik kampus. Akan tetapi yang membuat saya melongo setelah mengurus segala draft yang njlimet dan mumeti, pada akhirnya saya tidak bisa ikut wisuda periode ini. sedangkan, ijazah akan tetap dicetak dan dibagikan. lahkokk ora ngakak to gaiss gaisss!!!

                   Terakhir, kepada siapapun kamu, saya hanya ingin menyemangati untuk hal-hal yang sedang kamu lakukan sekarang. Bagi kamu yang sedang kuliah daring sembari memasak, mencuci baju bahkan bekerja. Semangat!! Kamu memiliki tugas ganda, sebagai mahasiswa juga anak yang tengah menjalankan bakti kepada orang tua. Kepada kamu yang tengah mencari perkerjaan, melakukan wawancara kerja bahkan yang sudah bekerja saya juga mengucapkan selamat dan semangat!! semoga keberuntungan kamu juga berpihak kepadaku, hehe J. Kepada kamu yang saat ini tengah berjuang mengerjakan tugas akhir aku ingin mengucapkan bertahanlah untuk berjuang, sebentar lagi jatah kamu. Semangat, jangan sampai kamu dibuat depresi.

                   Bagi kamu yang tengah menikmati semua masa-masa itu, semoga kau bisa menyelesaikan semuanya. Memasak sembari kelas online. Mengerjakan tugas kuliah sembari diperintah menjaga adik. Mengerjakan tugas akhir sembali berselancar internet untuk mendapatkan refrensi karena memang tidak ada perpus yang dibuka. Tetaplah kuat untuk setiap hal yang kalian lakukan. Jika memang lelah, istirahatlah untuk waktu yang singkat. Kalau saran saya, nikmati saja masa-masa itu sembari memandangi wajah park chanyeol atau tuan muda ooh sehun dijamin bikin mata segar dan otak fresh. Hehe

 

Salam hangat dari saya, perempuan biasa. Terimakasih sudah mau membaca sampai usai :)

 

Komentar

  1. tulisanmu membuat ku jadi semakin yakin untuk nge puk nge puk pundak sendiri, sembari bilang : gapapa 😂 nanti ada masa mekar masing2 wkwkwkw

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mereka Yang Menghidupkan

Al-Baqoroh 286 : Sepenggal Surat Cinta Untuk Hamba Yang Terluka

Kamu Berhak untuk Menjadi Perempuan yang Kamu Inginkan!