Kamu Berhak untuk Menjadi Perempuan yang Kamu Inginkan!
Kamu Berhak untuk Menjadi Perempuan
yang Kamu Inginkan
Oleh : Nandia
Selain kecantikan, ternyata ada beberapa standar khusus yang
diterapkan budaya patriarkal kepada perempuan. Lingkungan masyarakat yang
membentuk suatu pola pikir bahwa perempuan harus seperti ini dan seperti itu
adalah bentuk kontruksi sosial yang saling bertimpangan. Ada banyak sekali hal
yang kita temukan di kehidupan sehari-hari yang mengatakan bahwa perempuan
tidak boleh seperti ini, seharunya perempuan tidak boleh begitu.
“Jadilah perempuan kalem, anggun, biar laki-laki suka”
“Perempuan itu harus bisa masak, karena nanti akan jadi ibu rumah
tangga”
“Suami itu butuh masakanmu, bukan bibir merah merona balutan
lipstikmu itu”
“Jangan pinter-pinter, nanti laki-laki pada takut loh sama kamu”
“Jangan galak, ntar gaada yang mau loh”
“Perempuan itu gaboleh pulang malam, gak boleh ketawa ngakak, harus
pemalu”
“Jangan membantah, laki-laki tidak suka dibantah”
Dan masih banyak lagi sesuatu yang”dilarang” untuk dilakukan
perempuan. Saya-pun bingung mengapa perempuan harus terkekang oleh struktural
masyarakat yang menghimpit setiap langkahnya. Padahal, sejatinya perempuan juga
manusia. Makhluk utuh yang memiliki akses kehidupan setara dengan kaum adam.
Saya, perempuan dengan tinggi badan kecil sering juga diberi
nasihat untuk menjadi perempuan ideal. Padahal, dari bentuk fisik saya
saja sebenernya sudah tidak ideal. Lantas kenapa saya harus menjadi perempuan
ideal ? bwahahaha
Kata sebagian orang saya galak, cerewet, dan tidak kalem sama
sekali. Mereka, sebagian teman saya menyarankan saya untuk merubah sikap saya agar
saya bisa mendapatkan pacar atau pasangan hidup. Saya ulang ya, mereka
meminta saya berubah agar saya tidak menjomblo lagi ! wkwkwkwkwkwkwk saya
Cuma bisa mesem dan sesekali membalas jokes mereka.
Begini, saudara seimanku~
Pertama, perempuan itu memiliki hak hidup yang sama dimuka bumi ini
karena perempuan juga makhluk tuhan. Sejatinya makhluk tuhan, maka perempuan
juga berhak untuk menentukan laku hidupnya sendiri. perempuan juga diberikan
otak yang setara dengan makhluk lainnya untuk berpikir. Bahwa ada pendapat yang
mengatakan bahwa perempuan lebih sering menggunakan hati daripada logika itu
juga tidak salah meskipun tidak bisa dikatakan benar juga.
Kedua, bahwa perempuan harus bertingkah-laku sebagaimana mestinya
agar menarik hati kaum adam menurut saya itu hal yang tidak masuk akal sama
sekali. Memang, salah satu tujuan diciptakannya manusia berbeda jenis kelamin
adalah agar bisa saling berpasangan. Tapi, apakah harus merendahkan diri
sebagai perempuan ? bukankah menurut perkataan orang apalagi yang ingin
memperlemah harkat dan martabat hidup perempuan adalah sesuatu yang menjijikkan
? bagaimana tidak, kita dipaksa untuk bertingkah laku sesuai standar yang
mereka ciptakan. Untuk kalem, anggun, lembut, dan lain sebagainya seterusnya.
Bukankah manusia diciptakan dengan karakter yang berbeda. Dengan pola pikir
yang beragam. Baik laki-laki maupun perempuan berhak memilih pasangan mereka
sendiri tanpa harus terjerembab oleh bentuk standarisasi yang diciptakan budaya
patriarkal.
Ketiga, dalam menentukan jalan hidup, perempuan juga memiliki akses
yang setara seperti kaum adam. Perempuan berhak mendapatkan pendidikan terbaik,
membaca buku dn berpikir kritis. Mengambil bagian dalam penentuan kebijakan
publik, memiliki gagasan terkait suatu permasalahan. Perempuan berhak untuk
tampil didepan umum, menyuarakan pendapat, ikut terlibat dalam partisipasi
publik. Perempuan pandai bukan untuk menyaingi kaum adam, juga bukan untuk
ditakuti. Perempuan memang berhak dan sangat layak untuk mendapatkan akses
pendidikan setinggi-tingginya karena kemajuan suatu bangsa tidak dibangun atas
tenaga laki-laki saja tetapi juga sumbangsih kaum perempuan.
Oleh karenanya~
Setiap perempuan berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Dengan
kesadaran penuh perempuan berhak memilih untuk menjadi perempuan yang gemulai
ataupun tidak.
Dengan kesadaran penuh, perempuan berhak memilih untuk belajar
masak atau menekuni make-up.
Dengan kesadaran penuh, perempuan berhak
memilih pekerjaan yang ia impikan.
Dengan kesadararan penuh perempuan berhak
memilih pakaian yang ia kenakan sendiri.
Dengan kesadaran penuh, perempuan
berhak memilih untuk menjadi ibu rumah tangga atau bekerja diluar rumah, tanpa
meninggalkan peran sebagai seorang ibu.
Dengan kesadaran penuh, perempuan
berhak memilih pasangan hidupnya sendiri.
Dengan kesadaran penuh perempuan
berhak untuk melangkah, melanjutkan hidup sebagai manusia, membangun
cita-citanya.
Tidak ada perempuan yang layak atau tidak layak menjdi perempuan.
Perempuan adalah pemaknaan setiap dari kita untuk bertingkahlaku, berkehidupan,
memahami kewajiban, tanggung jawab dan kodrat sebagai perempuan.
Bila ada yang mengatakan bahwa kamu menjadi perempuan terlalu ini,
terlalu itu maka biarkanlah. cukup mesem saja, pun kalau kamu ingin
membantah maka lakukanlah ! karena pendiskreditan
terhadap perempuan memang harus dilawan, mereka-mereka yang mendistorsi peran
perempuan memang sedikit banyak harus diberi cangkem. Budaya patriarkal
yang terlalu memojokkan perempuan harus dilawan, bagaimanapun caranya. Saya
sering dibilang bahwa saya perempuan ngeyelan, suka mendebat dan lain
sebagainya. Tidak masalah. Kalau mereka mengatakan saya bodoh, saya akan lebih
menerima dengan lapang dada untuk kemudian belajar lebih giat agar bisa
mendalami ilmu pengetahuan. Tetapi, kalau mereka mengatakan bahwa perempuan itu
tidak usah bekerja, cukup dirumah saja dan menunggu lamaran, perempuan jangan
galak, jangan sekolah tinggi-tinggi dan lain seterusnya, lain sebagainya saya
memang akan ngeyel dan mendebat. Mungkin tidak seberapa, tetapi jika yang saya
harapkan adalah membunuh budaya patriarkal yang menjamur di circle pertemanan
saya maka hal itu harus saya lakukan, bagaimanapun caranya!
Jadi makin ngefans deh sama Kaka Nadya
BalasHapusTulisan sempurna,
BalasHapus☺️
BalasHapus